top of page

Joomla VS WordPress, Mana yang Lebih Baik

Writer's picture: gariscomm naufalgariscomm naufal

Joomla VS WordPress – Saat ingin membangun sebuah website langkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih CMS atau content management system. Saat browsing di internet dengan kata kunci CMS terbaik kemungkinan besar rekomendasi yang dimunculkan oleh search engine melibatkan dua nama, yaitu Joomla dan WordPress.

Kedua CMS ini memang dapat dibilang juaranya baik dari segi jumlah pengguna serta pangsa saham. Hingga saat ini WordPress memang menduduki peringkat pengguna terbanyak, tetapi bukan berarti seluruh fitur Joomla kalah dari WordPress. Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda ketahui sebelum memilih CMS untuk website Anda.

joomla vs wordpress

Membandingkan antara Joomla VS WordPress

Sebelum mengulas lebih jauh tentang aneka fiturnya, berikut ini adalah ulasan singkat tentang kedua CMS tersebut.

Joomla

Platform ini dirilis pada bulan September 2005 dan digunakan oleh hampir 2 juta website saat ini di dunia atau sekitar 2,8% dari keseluruhan website. Joomla dapat diunduh, di-share, serta di-instal secara gratis atau disebut berkarakter open-source. Pada awal diluncurkannya dulu Joomla lebih banyak dipakai oleh website-website yang menerapkan system membership, namun saat ini Joomla sudah dapat digunakan untuk beragam jenis website. Contoh situs-situs popular yang memanfaatkan CMS ini adalah The Fashion Spot, MTV Greece, dan Linux.

WordPress

WordPress dirilis di bulan Mei 2003 dan saat ini dipakai oleh 24 juta website atau menguasai lebih dari setengah market CMS. Karakter CMS ini sama dengan Joomla yaitu content management system open-source. Daya tarik CMS ini adalah sangat user friendly atau mudah dipelajari serta digunakan. Inilah sebabnya WordPress menjadi pilihan banyak blogger yang membangun website.

WordPress yang dahulu lebih popular sebagai CMS para blogger saat ini telah mengalami banyak perkembangan sehingga dapat digunakan untuk mengoperasikan berbagai macam situs. Banyak brand popular yang mempercayakan situs bisnis resminya pada CMS yang satu ini yaitu Tech Crunch, BBC Amerika, Sony Music, dan banyak lagi.

Joomla VS WordPress

Berikut ini adalah perbandingan antara dua CMS tersebut yang bisa menjadi referensi dalam memilih CMS untuk website Anda.

1. Penggunaan

Baik Joomla atau pun WordPress untuk instalasinya dapat dilakukan dengan manual meski semakin banyak jasa web hosting yang melengkapi layanannya dengan instalasi instan. Artinya hanya dengan sekali klik saja Anda dapat memasang aneka aplikasi website. Pastinya hal ini akan sangat memudahkan blogger pemula yang tak terlalu mengenal pengetahuan teknis.

Kedua CMS tersebut memiliki tampilan interface yang gampang dipahami dan hampir sama. Hanya saja bedanya adalah pada post editor, dimana Joomla memilih Tiny MCE selayaknya tampilan Microsoft Office. Sementara WordPress memilih Gutenberg Editor seiring dengan dirilisnya versi 5 CMS tersebut.

Gutenberg Editor menerapkan prinsip drag and drop dengan seluruh komponen postingan dinamakan block. Anda hanya perlu memilih block yang diperlukan untuk mengunggah suatu postingan. Langkah pertama untuk membuat post perdana Anda hanya perlu klik Posts dan Add New pada menu dashboard. Pada CMS Joomla memang dibutuhkan proses yang agak panjang, tetapi tak dapat dikatakan rumit juga.

2. Modifikasi tampilan

Kedua CMS tersebut melengkapi layanannya dengan menyediakan aneka jenis template bagi pengguna. Untuk WordPress, template ini dinamakan theme. Joomla menyediakan hanya dua template gratis yang merupakan bawaan dan untuk mendapatkan lebih banyak pilihan, Anda harus membelinya pada store misalnya JoomShopper atau ThemeForest.

Sebaliknya, WordPress memiliki ribuan tampilan gratis untuk pengguna. Anda bahkan dapat memilih lebih banyak theme dari berbagai developer theme WordPress. Peraturan WordPress hanya memungkinkan pengguna untuk menerapkan satu theme saja pada satu situs, sebaliknya, Joomla memperbolehkan pengguna menerapkan template yang berbeda-beda untuk setiap laman situs.

3. Menambah Fitur

Anda dapat memasang add-on dengan tujuan menambahkan fitur website, baik pada Joomla atau WordPress. Fasilitas tersebut dinamakan extension pada Joomla dan plugin pada WordPress. Untuk melakukan instalasi extension pada Joomla secara praktis Anda hanya perlu klik “Install from Web” dan pilih extension yang disukai. WordPress menyediakan direktori plugin yang lebih beragam hingga puluhan ribu plugin.

Untuk melakukan instalsi klik pada Plugins dan lanjutkan dengan “Add New” pada dashboard. Berikutnya klik tombol Install Now pada plugin yang Anda inginkan dan aktifkan. Walaupun plugin pada Joomla tak sebanyak pada WordPress, tetapi fitur built-in pada Joomla ada yang tak tersedia pada WordPress. Contohnya fitur browser caching yang dapat diaktifkan dengan pengaturan system dan berikutnya menuju “global configuration”.

4. Keamanan

Seperti yang kita ketahui cyber crime alias kejahatan dunia maya saat ini semakin marak. Ini misalnya pencurian data pribadi untuk digunakan sebagai modus penipuan, dan sebagainya. Inilah sebabnya sebelum mulai membangun website, pastikan situs tersebut aman dari ancaman cyber crime. Faktanya apa pun CMS pilihan Anda, semua dapat dilengkapi perangkat keamanan yang maksimal.

Joomla melengkapi layanannya dengan dua langkah fitur otentikasi yang dapat langsung diamankan saat digunakan pertama kali. Selain itu Anda juga dapat mengunduh extension keamanan seperti jomDefender, jHackGurad, atau yang lainnya. Demikian pula WordPress yang mempunyai beragam plugin keamanan dan ini dapat diunduh serta diinstal cuma-cuma, misalnya Sucuri Security atau WordFence. WordPress bahkan menyediakan pembaruan plugin kemanan secara otomatis untuk setiap update.

5. Bantuan

Karena WordPress lebih popular, panduan tentang CMS ini lebih mudah ditemukan dibandingkan Joomla. Bagi mereka yang baru pertama kali menggunakan CMS tentu akan sangat membutuhkan artikel-artikel panduan sebagai referensi. Meski demikian Anda tak perlu khawatir karena pada situs resminya Anda bisa mendapatkan informasi-informasi yang Anda butuhkan. Selain itu ada pula situs komunitas bagi para pengguna Joomla, yaitu Youjoomla.

Pada CMS WordPress tersedia lebih banyak website bantuan, misalnya ManageWP, CodeinWP, WPlift, dan masih banyak lagi.Sama seperti Joomla pada situs WordPress resmi juga telah dicantumkan informasi yang berisi artikel dasar tentang CMS terkait.

6. SEO (Search Engine Optimization)

Siapa pun yang membangun website tentu berharap situsnya dikunjungi oleh banyak orang, baik itu berbentuk company profile, website online shop, atau tema-tema lainnya. Untuk website baru tentu pengguna internet yang belum kenal tak akan begitu saja singgah apalagi bila tak terdaftar pada laman utama mesin pencari.

Inilah sebabnya Anda harus melakukan optimasi website dengan teknik SEO atau Search Engine Optimization. Kedua CMS tersebut memiliki fitur SEO yang bisa memudahkan Anda. Aktifkan poin-poin berikut pada CMS Joomla untuk menerapkan SEO:

  1. Menambahkan nama situs pada judul laman

  2. Melakukan optimasi pada URL halaman

  3. Pada akhir URL tambahkan .html

CMS terpopuler kedua setelah WordPress tersebut juga melengkapi layanannya dengan extension khusus SEO, yaitu EFSEO.

Pada CMS WordPress setting SEO dasar memang berbeda dengan Joomla, yaitu dengan cara mengubah permalink serta menginput alt text pada keterangan gambar. Umumnya, pengguna WordPress menggunakan Yoast SEO agar optimasi SEO yang dilakukan lebih optimal.Plugin tersebut dapat dikatakan wajib bagi para pegiat website dengan CMS WordPress.

Itulah ulasan singkat terkait Joomla VS WordPress, Semoga bermanfaat!

0 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page