top of page

VPN Dan Ad Blocker Dari Sensor Tower Kumplukan data Pengguna

Writer's picture: gariscomm naufalgariscomm naufal

Sejumlah VPN dan Ad Blocker yang dimiliki Sensor Tower, platform analitik populer, telah mengumpulkan data dari jutaan orang. Mereka mengambil data dari yang menggunakan program-program itu di perangkat Android dan iOS, seperti yng dilaporkan BuzzFeed. Software yang terlibat meliputi VPN Gratis dan Tidak Terbatas, Luna VPN, Data Seluler, Adblock Focus untuk perangkat Android, dan Adblock Focus dan Luna VPN untuk perangkat keras iOS. Aplikasi itu telah mengumpulkan data dan mengumpankannya ke produk Sensor Tower tanpa pengungkapan kepada pengguna.

Setelah menghubungi Apple dan Google tentang aplikasi, BuzzFeed berkata, Adblock Focus telah dihapus dari toko online Apple dan Data Seluler dihapus dari Google Play store. Setelah aplikasi Sensor Tower diinstal pada ponsel, ia memerintahkan pengguna untuk menginstal sertifikat root, yang merupakan software yang dapat mengakses semua data yang melewati telepon.

Mengakses hak istimewa sertifikat root dibatasi oleh Google dan Apple karena itu menimbulkan risiko keamanan bagi pengguna. Namun, aplikasi Sensor Tower melewati batasan tersebut dengan meminta pengguna menginstal sertifikat root dari situs web eksternal setelah aplikasi diunduh. Sensor Tower mengatakan hanya mengumpulkan data anonim dan analitik untuk diintegrasikan ke dalam produknya, menurut Buzzfeed. Produk-produk tersebut digunakan oleh pengembang, pemodal ventura, penerbit, dan lainnya untuk melacak popularitas, tren penggunaan, dan pendapatan aplikasi.

Sensor Tower

Sensor Tower Tidak Memperhatikan Hak Pengguna

Praktik bisnis Sensor Tower tidak biasa, terutama di bidang perangkat lunak bebas.

Saya pikir konsumen pada umumnya tidak memiliki banyak perasaan tentang apa yang terjadi dengan data mereka,” kata Greg Sterling, wakil presiden wawasan pasar di Uberall, pembuat solusi pemasaran lokasi yang berbasis di Berlin.

“Mereka semakin khawatir tentang privasi tetapi mereka umumnya merasa tidak berdaya untuk melakukan banyak hal tentang itu,” katanya kepada TechNewsWorld.

“Setiap perusahaan yang menggunakan bahasa privasi. Seperti dalam virtual private cetwork dalam deskripsi produk atau pemasarannya memang menciptakan ekspektasi privasi tentang identitas konsumen dan transmisi data ke pihak ketiga,” lanjut Sterling.

“Inilah sebabnya mengapa konsumen menggunakan VPN sejak awal, untuk menjaga kerahasiaan atau privasi,” tambahnya.

Sementara harapan privasi ketika menggunakan VPN mungkin tampak jelas bagi pengguna. Itu kurang bagi pengembang aplikasi, kata Drew Schmitt, seorang konsultan respon insiden untuk The Crypsis Group.

0 views0 comments

Recent Posts

See All

Commentaires


Post: Blog2_Post

Contact

081330715866

©2018 by NAUFAL SYAUQI. Proudly created with Wix.com

bottom of page